Monday 26 October 2015

Jalan-jalan ke Tokyo Disneyland dan Museum Fujiko F. Fujio

Penampakan tiket masuk ke Disneyland.
Masih bercerita soal kegiatan di bulan Oktober,
beberapa waktu lalu gue menghadiri acara tahunan perkumpulan anak-anak penerima beasiswa di Tokyo. Kebetulan ini adalah acara terakhir gue dimana itu berarti gue ngga akan mendapatkan suntikan dana lagi setelah ini :( huhuhu masa-masa jadi mahasiswa berprestasi ternyata sudah mau berakhir :( harus banyak-banyak nabung *kok baru sekarang sih ndoooo...*

Terus karena ini adalah kesempatan terakhir gue bisa hadir di pertemuan, gue mendapatkan kejutan:
Foto gue terpampang di pamflet si perusahaan (yang merupakan perusahaan besar yang kerjasama sama indofood juga di Indonesia) di kolom beasiswa, karena si perusahaan ini emang menawarkan beasiswa ke pelajar-pelajar Indonesia di Jepang dalam jumlah terbatas *promo sikit* *lebih lanjut bisa tanya eykeh secara langsoeng ke @pritiktanya / @puriichan :3 *
Tapi.. kenapa harus foto pas gue masih culun-culunnya dengan rambut buceri...

ciye freshmen
Oke sekian pamernya *uhuk*

TOKYO DISNEYLAND

Otomatis di pertemuan itu, yang datang orang Indonesia semua. Hanya petinggi-petinggi perusahaan tersebut yang orang Jepang. Dari salah satu penerima beasiswa, gue udah merencanakan jalan-jalan di Tokyo karena si anak ini udah lama pengen ke Disneyland dan kesempatan dia dikasih waktu jalan-jalan sama dosen itu lebih langka daripada beras saat krismon di Jakarta. Sebut saja namanya Yukiko. Dia orang Indonesia btw.

Tapi sebelumnya, kita sempat mendapat hambatan lantaran udah beberapa hari Tokyo itu mendung dan kemungkinan Disneyland-nya ngga buka. Mungkin buka, tapi ga semua bisa naek ke wahananya jadi ya akhirnya kita berdua lempar koin buat besok.
Besok paginya, setelah gue kroscek lagi via internet, ternyata ada informasi kalo Disneyland itu ngga buka. Dan emang, situasi di luar hotel pun masih mendung-mendung rese gitu dan ramalan cuaca di henpon menunjukkan indikasi hujan 80-100%. Howaaah.

"Wah gimana dong." Tanya gue ke si Yukiko. "Back up plan-nya, kita jalan-jalan sekitar Shibuya atau Odaiba aja gimana?"
"Yaudah deh." Kata Yukiko pasrah, meninggalkan angan-angan masa kecilnya ke dunia Miki Mos.
"Ntar kita jalan-jalan ke tempat seru deh di daerah Tokyo. Ntar ta' tanyain Masku* rekomendasinya dimana aja."
Yukiko manggut-manggut. Akhirnya setelah kita beberes dan check out, pas keluar emang ternyata hujannya mayan deres. Sambil bawa-bawa koper, kita pun menuju Shibuya sebagai tujuan utama jalan-jalan mengisi waktu seharian ini.
Waktu itu, jam menunjukkan pukul 10 pagi dan gue kembali kroscek website Disneyland dan tertulis:

"TIKET HARI INI DIJUAL."


Gue langsung colek si Yukiko.

"eh.. Disneyland buka nih."
"AH MASA??!!"
"Beneran. Sok baca."
"LHOOOOOOOOOO TADI KAN TUTUP."
"Kayaknya pihak Disneyland udah sewa pawang ujan. Jadi gimana? Mau lanjut Shibuya apa balik lagi nih?"

Gue dan Yukiko memerhatikan stasiun kereta yang dimana 2 stasiun lagi kita sampe ke stasiun buat ganti kereta menuju Shibuya. Btw, Disneyland dan hotel kita berada di Chiba.

"BALIK DEH MASIH JAM 10 KAN."
"Oke sip."
Tepat di pemberhentian berikutnya, kita turun dan ke bagian sebrang naik kereta ke arah sebelumnya.
Singkat cerita, kita pun sampai dengan selamat di stasiun semula dan naik bis yang jam 11 siang dimana estimasi kita sampe ke Disneyland kurang lebih 25 menit ajah.

Saat Yukiko kegirangan karena akhirnya dia bisa silaturahmi sama Cinderella, gue, ternyata ditutupi awan mendung karena gue sebenernya pengen ke... Disney Sea :))) <-- anaknya pala batu banget sebenernya.

Manyun mulu ih si Neng.

Tapi ndak apa-apa. Asal tamu negara senang, saya juga ikut senang huahuaehuaea. Sekalian reunian sama tikus-tikus Cinderella nanti.

Jadi langsung saja:

JREEEEEENNNGGGGG


Istana Cinderella sedang dipenuhi labu buat dijadiin Go-Labusiam-Jek setelah disihir nanti!!
KASTILKUUUU PRINCESS SUDAH KEMBALI DARI PERTAPAAN!!!!!
Suasana Chiba (Tokyo) yang mendung, seperti menandakan naga yang lama tidur akan nongol kembali.

WELKEM TO TOKYO DISNEYLAND!!
Dimana semua mimpi Anda akan menjadi kenyataan! Dimana di dunia ini penuh dengan fantasi dan imajinasi tinggi dan juga fakta bahwa Peterpan disini adalah Jepang bukan bule. (Sakit hati denger sontrek2nya di dubbing bahasa Jepun...)

Foto di depan gerbang sebelum masuk istana. Gayaaaa.
Ohya, sebelum masuk pastikan tidak membawa tongsis karena tidak diperkenankan menggunakan tongsis di Disneyland. Mungkin selain khawatir akan mengganggu pengunjung lainnya dengan kepanjangan tongkat, mungkin juga takut disangka tongkat sihir Maleficent. Jadi demi keamanan dan kenyamanan bersama, mending kalo mau poto2 minta potoin orang yang lewat aja, pasti dipotoin kok.

Ketika masuk, pengunjung dipastikan harus bayar tiket masuk (iyalah, dul) kemudian kita dibagikan peta buat masuk ke wahana yang dimauin. Cuma kan Disneyland itu luasnya kebangetan, jalan aja lumayan ngabisin waktu banget, belum lagi kita dateng hari Sabtu. Kebayang kan bejubelnya kondisi Disneyland?

Kayak yang ho'oh banget dipoto lagi baca peta (maafkan kadar kenarsisan saya yang berlebihan)
Padahal bingung mau kemana soalnya dimana-mana ramai
Terus terang selama di Disneyland, ternyata satu hari aja tuh ngga cukup untuk naikin semua wahana. Selain jarak di antara kau dan aku satu wahana ke wahana lainnya jauh, waktu nunggu buat naik satu wahana aja bisa berkisar 55 menit sampe 180 menit!!!! Gue ga booooong.

Jam ngantri di rumah Mickey buat meet and greet. 55 menit. Kalo gue bawa rice cooker dan masak nasi, pasti mateng duluan.
Belum lagi, ternyata kaki gue udah mulai rewel gara-gara sepatu boots gue yang haknya mayan tinggi itu bikin kaki pegel. Sepanjang ngantri suatu wahana, Yukiko menyarankan gue buat lepas sepatu.
Akhirnya ketemu mamas Mickey! Mickey yang segini bekennya aja harus menanti selama 55 menit saja untuk bertemu. Kamu yang bikin kelojotan tiap hari kok bisa berminggu-minggu susah ditemuin :( *lha baper*
"Lepas aja sih, Cil." Kata Yukiko yang tak disangka-sangka punya mental tembok ini.
"Atuh ah malu dong nyeker."
"ga ada yang kenal ini." Yukiko terus ngomporin.
Kalah sama kesabaran yang ditumpukan ke kaki, akhirnya gue memilih buat lepas boot dan nyeker. Kebetulan kaos kaki gue item kayak areng jadi ya nyeker pake kaos kakipun mungkin beberapa orang masih nyangka gue pake sepatu.
"Lagian Cil, kita kan foreigner. Bebas-bebas aja lagi."

O iyayak wkwk.
Di dalam kastilnya Cinderella, kita bisa numpang minta wangsit sama si Ibu Peri ini!
Selain kita diberi kesempatan main di wahana-wahana, kadang di jam-jam tertentu suka ada parade juga dan itu buat orang jalan aja lebih macet daripada Jakarta. Sori-sori nih gue lebih banyak ngomong paitnya, karena buat yang pengen ke Tokyo Disneyland, lebih baik siapin lahir batin aja sama padetnya orang-orang huaehuaheuaehue. Terus kadang resenya kita ngga bisa poto-poto karena kita gabole berenti dan musti jalan ikutin arus. Staff-staff Disneyland juga banyak yang bediri bak ngatur lalu lintas. Jadi kunjungan ke Disneyland kali ini gue ga gitu banyak poto-poto huhu maap ya..
Mickey-Minnie aja berpasangan. Kamu masih aja kayak sendal masjid yang cuma sebelah.
Ada Haunted Mansion juga lho!

Ini rumahnya Donal! Seru ya ada kolamnya :3 rumahnya ada di ToonTown!

Di daerah sini banyak restoran-restoran buat makan selingan. Kamu ngga akan nemu nasi jadi yaaa.. buat cemal cemil aja mah bisa lah.

Hamburger ebikatsu furai dengan bentuk roti kaki si Trio Kwek-Kwek. Over menggemaskan!

Ketika lagi ngantri Space Mountain. Wahana ini sempet ada gangguan teknis dimana akhirnya para pengunjung musti nunggu selama kurang lebih 2 jam, gabisa masuk gabisa turun :( Pegel, Jendral. Ohya, itu si Yukiko :3 unyu ya :3
Di dalam wahana Monster Inc.
Sebagai penutup, gue dan Yukiko memutuskan naik ke wahana Monster Inc. Karena kabarnya, ini adalah wahana baru di Disneyland dan gue sendiri belum pernah naik. Ohiya gue lupa bilang, ini adalah yang kedua kalinya gue ke Disneyland (sempet kesini 12 tahun yang lalu pas masih piyik).

Di antara seluruh wahana, mau haunted mansion pun, gue sebenernya paling takut sama wahana Monster Inc.

Lah kok bisa sih cil??? Kan padahal unyu begitu???

Jadi gue punya phobia... yaitu phobia sama makhluk-makhluk bermata satu...
sebenernya rada kebat-kebit juga pas masuk karena weeeeeh Dajjal (?) dimana-mana. Matanya satu semua. Mau nangis. Tapi demi kesenangan bersama, gue sabar, sesabar mungkin. Meskipun liat sosok Mike Wazowski segede gaban di depan muka pun, gue bertahan. *nyanyi lagu Rio Febrian*
Gue pernah nonton Monster Inc., to be honest. Tapi setiap ada si Mike nongol, gue gamau liat.

Sebagai informasi, gue pun takut sama Minion.
Apapun hal berbau Minion, gue ogah.
Sekian dan terima cash.

Ohya, sebagai tambahan, yang pengen beli oleh-oleh di Disneyland, siap-siap merogoh kocek yang lumayan ya. Soalnya disini barang-barangnya irresistible dan harganya 4 kali lipetnya menu mekdonal. Karena siapapun yang abis belanja pernak-pernik di Disneyland biasanya akan menyandang gelar Sakukurata.

Daripada belanja-belanja yang ujung-ujungnya ga kepake, belilah oleh-oleh dengan bijak. Seperti...sumpit. Karena bisa dipake kalau mau makan bakmi.

Banyak banget event-event yang sayang kalau dilewatkan, termasuk pada malam hari, kastilnya sendiri suka ngasih event-event yang menjadikan si kastil sebagai layar projektornya. Jadi nanti suka ada karakter-karakter Disney yang nongol dan biasanya alur ceritanya ngikutin musim, kayak kebetulan Oktober ini lagi halowinan, akhirnya diambil tema Disney Villain gitu. Kemudian acara nobar itu ditutup dengan kembang api. Gue padahal ngarep Naga Indosiar nongol tapi gue lupa kalo naga Indonesia ngga pernah lulus sensor (?).

Setelah puas bermain-main dan nonton acara di alun-alun itu, gue dan Yukiko pun pulang dengan kondisi hati excited, bahagia, seneng, puas-ngga-puas, dan kaki gempor (untuk gue). Termasuk misuh-misuh juga karena gue bawa payung segede gaban kemana-mana dan ternyata ngga hujan. Hahahahah..

Cerita selanjutnya, adalah ketika gue berkunjung ke musem Fujiko F. Fujio di Kawasaki, keesokan harinya.



MUSEUM FUJIKO F. FUJIO

Berbeda dari keberangkatan ke Disneyland, untuk perjalanan ke museum Fujiko F. Fujio alhamdulillah lancar ngga ada kendala apapun. Setelah melancong dari Chiba dan melewati Tokyo, sampailah kita di Kawasaki pada malam hari straight from Tokyo Disneyland. Perjalanan kali ini hard sekali kayak hidup.
Di Kawasaki, kita menumpang sesaat dirumah gadis cantik berjilbab bernama Azky dan temen satu room-mate-nya, Renny. Bertemu lagi gerombolan orang Indonesia di Jepang, bikin gue... alaynya keluar. Maklum, di Kochi gue hidup sebatang kara tanpa berkomunikasi sama orang Indonesia sama sekali huhuhuhuf.

Jadi, langsung saja, gan!

Sebelum ke museum FFF (biar singkat), beli tiketnya harus dari jauh-jauh hari. Kadang, orang musti booking dari sebulan yang lalu atau bahkan lebih. Tapi mbak Yukiko, distributor tiket kita dengan hokinya bisa dapetin beberapa minggu sebelum kita berangkat. Pasti dia pake calo (?). Ga ding. Tiket bisa didapatkan di Lawson Jepang terdekat!

Aksesnya gampang sih. Dari stasiun Kawasaki, langsung aja menuju Noborito Eki (Stasiun Noborito) dan ga jauh dari situ ada bis yang langsung menuju museum, setiap 5 menit (tapi ada jadwalnya juga sih). Tenang, semuanya udah dipermudah karena dari haltenya aja udah ketauan yang mana bis khusus buat mengantar kita kesana.

Bisnya biru mentereng! Ada si Doraemonnya!

Kita disuruh antri buat naik ke bis and guess whose footprint it is!

Dari stasiun ke museum, perjalanannya ga gitu jauh. Biasanya diselang-seling menunggu, si Supir dengan ramah menceritakan tempat-tempat bersejarah yang masih bersangkutan dengan om Fujiko F. Fujio. Si Supir pun memberikan informasi-informasi menarik seperti ternyata pas kita otw museum, kita melewati sebuah lahan besar yang ada apartemen kecil, yang merupakan tempat tinggalnya Fujiko F. Fujio dulu. Iya, beliau berasal dari Kawasaki dan makannya, Kawasaki juga disebut tempat lahirnya Doraemon.


Kemudian si Supir menyuruh kita semua melongok keluar jendela dan mengatakan seperti seorang cenayang: "What do you see?" pake bahasa Jepang, pastinya.

Beberapa orang mulai berdiskusi, melaporkan apa yang mereka lihat. Ada yang bilang lihat rumput, ada yang bilang lihat sungai, ada yang lihat 7 bidadari turun dari khayangan, ada yang liat mantan jalan sama pacar barunya.... (?)
Ternyata semua yang mereka lihat itu salah!

yang benar ternyata ini:

Coba lihat apa hayo?
Kita pun seperti memasuki dunianya Fujiko F. Fujio banget!
Mungkin karena selama ini karya yang terkenal adalah Doraemon, kebanyakan orang salah paham disangkanya ini adalah museum Doraemon. Sebenernya, ini adalah museum si pengarang yang isinya adalah kumpulan karya-karya dia semua, ngga hanya Doraemon. Tapi tetep, barang-barang ajaub terkenal Doraemon emang lebih banyak ditampilin di museum ini!

Baru dari luar aja, kita udah disambut sama tembok yang ada ukiran mata-mata-nya Doraemon dengan berbagai bentuk. Kebetulan, yang ini adalah favoritnya saya dan Yukiko :3

habis ini kita teriak: HENSHIN!!!!
Saat itu cerah banget, beda pas ke Disneyland. Banyak juga gerombolan turis asing dan juga orang-orang Jepang yang bawa sanak keluarganya. Di museum Doraemon, gue, Yukiko, Azky, Sisi (temen baru juga) pun ketemuan sama 3 orang lainnya dan mereka semua cowok! Waw! Ga kebayang kan kalo betapa ramainya orang-orang Indonesia disini. 7 orang aja berasa se-RT. I love Indonesian.

Dimulailah perjalanan kita ke museum Doraemon!
Di loket masuk, tiket yang dibeli di Lawson ditukarkan sama tiket nonton salah satu karya Fujiko F. Fujio (bisa Doraemon, P-Man, apa aja tergantung mood yang muter film) dan sebuah walkie-talkie yang isinya penjelasan isi Museum. Jadi kita tinggal pencet nomor, dan dengerin apa yang dijelaskan seseorang disitu jadi ga perlu repot-repot sama tour guide.

Ini dia walkie-talkie-nya! tersedia berbagai macam bahasa juga, sayang aja ngga ada bahasa Sunda.

Sayang aja, pas di area yang banyak banget karya-karya aslinya, gaboleh dipoto-poto :( dan disetiap pojok staff-nya suka stand by dan siap menegur buat siapa aja yang nyolong2 moto. huhu padahal keren banget isinya.

Dan ga jauh dari sana, kita masuk ke lorong lainnya yang isinya kayak tempat peristirahatan dan disini kita bebas bisa poto-poto. Dan kita udah dikasih lihat salah satu alat Doraemon yang juga sering nongol di komik!

Hayo~ ada yang tahu alat apa ini? (Btw kurang asem banget ya mampir ke museum Fujiko F. Fujio, pake gantungan Miyazaki Hayao...)
Ada beberapa karikatur dan diorama karakter-karakter yang dibuat Fujiko F. Fujio!
Sebenernya tempatnya luas banget. Tapi mending dateng sendiri ya biar lebih seru explorenya ehehe.

Salah satu penampakan tiket nonton salah satu film pendek karya FFF!
Kebetulan juga, pihak museum memberi tahu, film terbaru Doraemon bakal hadir! Kayaknya bakal seru banget karena trailernya juga ada dimana-mana dan gue ngga akan mau melewatkan itu!
Setelah puas keliling-keliling dan foto-foto, kita pun memasuki teater kecil yang menyuguhkan kita film pendek karya FFF. Yang kita tonton, adalah film yang karakternya Otsukai (gue gatau kalo di Indonesia namanya jadi siapa tapi nampaknya cukup terkenal juga disini). Terus ada cameo-nya gitu si Doraemon, Nobita dan Giant. Luar biasa.

Ada yang familiar sama anime ini? Namanya Korosuke!
Setelah dimanjakan dengan film berdurasi yaa sekitar 10menit-an dan bernostalgila dengan nuansa film-film kartun di RCTI jam 8 pagi, teater kecil tersebut ngga lama berubah jadi pintu keluar yang langsung tersambung ke taman rekreasi yang isinya lebih banyak patung-patung karakter dari FFF!!!

Ada P-Man lagi ngaso sama Monyetnya! (lupa namanya siapa...)
Lha Doraemon apa Malin Kundang nih??
Kadang kalau bisa jeli, karakter-karakter Doraemon lainnya suka bersembunyi di berbagai pojokan atau di hutan, nyaru sama pohon-pohon! Lucu banget lho.

Doraemon dan Nobita saat kembali ke Jaman Jura dan mengadopsi si dinosaurus ini. Ada yang ingat ceritanya? :)
Halo, Doraemon! Kalau ada yang mau liat Dorami, dia juga ada tapi di tempat berbeda.
Di sekitar situ, tersedia sebuah cafe/restoran yang gue hindari karena.. selain pasti menunya unyu-unyu semua, harganya pasti bikin dompet nangis. Jadi ketimbang harus makan berat dulu, disana juga ada kios kecil yang jual makanan kesukaannya Doraemon.

DORAYAKI!

Roti Penghafal! Yang dimakan rotinya ya, bukan sayanya. Btw, makasih buat Abhi atas jepretan dari kamera ajaibnya yang bikin siapa saja terlihat cakep 80%.
Makannya sayang banget emang. Tapi saya sakin, barang-barang dan karakter yang disediakan pasti cukup familiar buat siapa saja :) Meski gue ngga menemukan pensil komputer disini (butuh banget buat nulis skripsi...)

Ga ketinggalan, mumpung di dunia Doraemon, kita semua pun ikutan main di tempat mainnya si Nobita dkk! Duh kelakuan mahasiswa-mahasiswa 20taun lebih ini ga jauh dari bocah-bocah 3 tahun seperti yang lainnya wkwkwk

Gaya ya masuk-masuk ke pipa.

Oh satu lagi, barang temuan Doraemon yang paling diinginkan semua orang:

PINTU KEMANA SAJA!!!!!

*Kayaknya pintu ini belum diprogram agar bisa langsung ke hatimu ya*

Setelah dari situ, ga ketinggalan, bagian oleh-oleh sudah menanti. Disini kalian bakal disuguhi berbagai prantal-printil berbau Doraemon, P-Man, Mojako?, dan macem-macemnya termasuk baju oren si Giant dan baju hawaii Suneo! Sayang aja ga ada baju Nobita atau Shizuka. Huaheuahuea.

Oh Tuhan, tahanlah hawa nafsu hambaMu ini..
Jalan-jalan di Museum FFF seharian lumayan seru juga. Rekomendasi buat yang datang ke Tokyo dan penggemar berat Doraemon dan karya FFF lainnya! Harga tiketnya juga ga mahal, cuma 1000 yen aja (mungkin sekitar 120ribuan). Sedangkan kalo di Disneyland, untuk 1-Day Pass nya dikenakan biaya 6900 yen (atau sekitar 700ribuan). tersedia juga 2 Days Pass sampe 4 Days Pass, untuk anak-anak, senior (65 thn ke atas), juga bagi yang berulang tahun pun dikasih prioritas juga :3 (tapi agak mahal karena dipatok harga 9200 yen satu orangnya atau 900ribuan lebih). Dan untuk tambahan, di jam jam tertentu kita bisa dapetin Fast Pass ticket yang berlaku setiap satu jam sekali dengan meng-scan tiket masuk kita ke sebuah mesin kecil di dekat wahana tertentu. So, grab it fast jd gaperlu antre!



Makasih banyak buat semua rekan-rekan yang udah nemenin dan udah mau ditumpangin tidur oleh pengembara ini... Buat Yukiko, Azky, Sisi, Abhi, Haykal dan Fendy (dan juga Savero!) buat jalan-jalan selama di Kawasaki dan Yoyogi Koen-nya :D

Sampai bertemu di post berikutnya!

Sunday 25 October 2015

Wisata Kuliner di Jakarta

Hae lagi, Guys! *ngintip dari dalem gua teletabis*

jadi bulan September lalu gue menyempatkan diri balik ke Jakarta (dan itupun mendadak karena urusan interview dan kerjaan hoho). Sebentar aja sih cuma 10 hari. Gue sebenernya waktu itu udah pengen bawa segepok duit yen buat dituker rupiah dengan maksud foya-foya. Ternyata sampe tanggal keberangkatan duit gajian belum tiba juga akhirnya emang ga diijinkan sama Yang di Atas juga akhirnya gue ke Jakarta pun cuma bawa duit 3000 yen... (yang mau dituker juga cuma dapet berapa palingan........)

Oke. Kesempatan mudik setelah 2 tahun tidak kembali ke tanah air gue gunakan sebaik mungkin! Salah satunya ada wisata kuliner!!!

Sesampainya gue di bandara Soekarno-Hatta, gue dijemput seorang teman yang udah dari jauh-jauh hari gue suruh list daftar ngidam gue selama di Jepang. Sebut saja namanya Mamas. Dia jantan, bukan wanita maupun separo-separo. Si Mamas ini kebetulan juga orang pertama yang gue kabari ketika gue balik ke Jakarta dan alhamdulillah dia bersedia juga menjemput gue ditengah-tengah jadwalnya yang padat bisnis jual-beli sepatu Sneakers.

Idaman pertama langsung diserahkan sama Mamas!!! Bahagia!!! (ini bukan promosi makanan. Hanya promosi yang megang makanannya.)

Tugas si Mamas adalah memenuhi idaman gue (?) dan men-ceklis semua makanan yang udah gue santap. Tapi emang cuma kegedean napsu makan aja tapi badan gabisa apa-apa, ga semuanya idaman pun terpenuhi... Tapi sebagian besar main dish yang ditunggu-tunggu sih alhamdulillah kesampaian :3

Langsung saja, Gan!

KWETIAW


Gue ngidam kwetiaw goreng. Oh iya, gue penggemar masakan oriental dan mie-mie-an kayak i-fu mie atau lo-mie, termasuk indomie selera nusantara tetapi kamu tetap seleraku (?). Ketika gue dan Mamas memulai petualangan wisata kuliner, Mamas mengajak ke satu restoran Indonesia dan gue gapake basa-basi langsung pesen kwetiaw. Entah kenapa itu adalah hal pertama yang terbesit di kepala gue ahuehauehuae. Ga nyesel.


SOP BUNTUT

Ga kalah nikmeh, sop buntut adalah menu yang pueeeengen banget gue santap karena ngga ada di Jepang. Sebenernya sempet makan sop buntut juga di restoran Indonesia di daerah Tokyo tapi percaya, rasanya dan porsinya ngga se-maknyus di Jakarta. Apalagi, bonus sambel ijo dan empingnya. Oof!

TAHU TELOR



Foto atas: Tahu Telor. Foto bawah: Singkong Goreng Sambal Roa

Kedua menu di atas, adalah menu pilihan Mamas. Bukan daftar list, tapi boleh dicoba. (sekali lagi saya tekankan, saya ndak promosi atau jd buzzer di sebuah restoran. Blog saya murni share-share poto makanan yang saya idam-idamkan. Maunya juga share foto kamu yang aku idam-idamkan dari dulu tapi nanti banyak yang naksir jadi ga usah aja lah ya).
Btw porsi Tahu Telornya seabreg buanget.

MARTABAK TELOR

DAYUM
Martabak telor abang-abang yang lewat tiap malam pun jadi supersetar berikutnya yang ingin gue temui dan cicipi sepulang dari Jepang :3 KUAHNYA!!! ACARNYA!!! Ndeeeyum! Biasanya juga gue suka pesen minta gorengin kulitnya juga dulu hakhakhak. Enak aja rasanya garing-garing kek kerupuk :3

BAKSO (SETAN)


Right before execution
Sebelumnya gue sempet dilarang makan bakso, karena persis beberapa minggu gue sebelum balik, gue udah denger berita soal harga daging sapi yang melambung tinggi dan banyak abang bakso yang nyampur dagingnya pake daging celeng atau tikus... Jadi gue sempet serem juga sih pas mau beli bakso. Tapi gurih rasa kuahnya dan sambel oplosannya itu membuat perut gue menendang-nendang ingin makan lagi setelah sekian tahun ga makan bakso :"
Akhirnya pas ada kesempatan jalan sama nyokap, nyokap nge-spot sebuah warung bakso tenda dan memutuskan buat nyetop dan memberikan bujukan mautnya: "Non, ngebakso yuk."

MAMA KNOWS BEST YAAAA EMANG HOWAAAAAA!!!!!

LOOK AT THIS STUNNING STREETFOOD IN JAKARTA OH MY GAWD
Dan itu padahal size bakso-nya yang gue pilih masih ukuran medium. Ga kebayang kan yang large-nya segimana? Ga usah gue aplot ya. Takut nyindir orang (?).
Oh iya, meski gue udah gaboleh lagi makan sambel oplosan itu, nyokap gue ngijinin makan asal ga banyak-banyak huaehuaheua. Dulu selama SMP (dan SMA) kalo makan bakso selama istirahat, biasanya gue bisa ngabisin ampir setengah botol saos ga sehat itu sampe-sampe temen kalo liat gue makan sering berasumsi gue makan saos pake bakso.

CIRENG


Cireng sekarang ada saosnya dan itu pun saos rujak. Aja aja ada.
Selain isi Jakarta yang mengalami perubahan, ternyata makanan-makanannya pun sudah mulai ber-revolusi. Cireng yang tadinya bisa gue dapatkan di abang-abang gorengan (yang rumornya masaknya kudu pake plastik biar kranchi~) sekarang cireng bisa didapatkan di toko-toko onlen atau di departemen store. Bahkan, cireng sekarang makannya pake sambel! Man, dunia sudah berubah!!! *uopo...*


SOP KAMBING

duh isinya di balik kuah semua maap ya :(
Damn damn damn damn sop kambing juga ngga kalah lezatnya dan merupakan salah satu list idaman gue juga. Bokap gue punya warung sop kambing langganan gitu dan emang kuahnya ngga pernah fail memanjakan lidah. sop kambing, checked!

NASI LIWET

rempeyek, daging, telor, sop labu... ooo hell yeaaah
Ah nasi liwet. Kebetulan juga pas gue balik, sodara gue yang keciiil banget sunatan dan karena keluarganya Indonesia sekali, pastinya prasmanannya juga sooo Indonesian. Tapi yang gue incar sejak awal masuk rumahnya adalah nasi liwet. Sodara-sodara, nasi liwet adalah salah satu karya Tuhan terindah yang pernah diciptakan di dunia kuliner. Howaaa!

NASI PADANG DAN KRONI-KRONINYA

ENG ING ENG!!!!
Cinta sejati orang-orang Indonesia yang tengah melancong jauh di negeri orang adalah nasi padang dan lauknya yang sungguh memikat hati dan merindukan. Sambal hijau, kikil, nangka, telur, perkedel, dan lainnya beuhhhh... bikin nangis banget di suapan pertama. Sayang aja ga ada otak padahal gue juga seneng banget nungguin mau makan otak :(

"Uda, punya otak?"
"Ngga neng."


OTAK-OTAK

"look at that brown colour which it's roasted perfectly." -Gordon Ramsay
Meski ngga dapet otaknya si Uda (eh) maksudnya otak di rumah makan padang, nyokap berbaik hati memesankan selusin otak-otak ikan aseli langsung dari bangka! Ngga sih, kebetulan nyokap gue baru balik dari sana dan tau anaknya tukang makan dan ngidam macem-macem, akhirnya dibawain lah otak-otak ikan aduhai ini. Kapan lagi coba :"


SUSU ULTRA STOBERI

Calon bintang iklan susu. Debutnya nanti ngiklanin susu onta.

Ngga cuma makanan, gue pun ngidam sama minuman lokal yang cuma ada di Jakarta dan rasanya pun nikmat banget. Salah satunya, adalah susu ultra stoberi. Iya musti lengkap, karena gue fans berat susu ultra stoberi!!! Gue sendiri bukan penggemar susu sih. Tapi susu ultra stoberi punya kita itu lebih enak ketimbang susu stoberi di Jepang. Lebih creamy-creamy nikmat :3

BAKMI AYAM

Apapun idamannya, minumnya teh botol sastro!
Kembali ke jajanan yang dilengkapi saos dan kecap oplosan, bakmi ayam pun ngga akan gue lewatkan selama gue di Jakarta. Saat gue dan nyokap ke rumah sakit buat cek up macem-macem, tepat di depan RS ternyata ada tukang bakmi. Gapake ba-bi-bu, gue dan nyokap langsung menghampiri dan pesen bakmi (iyalah masa pesen kursi). Apa yang gue rindukan adalah, sumpit bambu khas dari setiap penjual bakmi dan teh botol yang ga ketinggalan di setiap menu :3 ohya, saos oplosannya juga, beuh. Nikmeh.


ES CENDOL

Es cendol dari restoran fancy di Jaksel. Hm......

Gue bukan penggemar berat dessert dan ga gitu suka makanan manis. Tapi es cendol salah satu dessert tradisional Indonesia yang gue lumayan suka karena sirup gula merahnya yang manis dan cendol-cendol-nya yang kenyal dan tawar. Bokap gue kebetulan di ajak ketemuan sama salah satu rekannya yang mayan tahjir banget di sebuah restoran berkelas di Jakarta dan dapat kesempatan makan di restoran Indonesia lagi. So, ga tanggung-tanggung, es cendol pun gue sikat!

LONTONG SAYUR

Pedes-pedes maknyus
Kalau dulu pas gue masih jadi Calon Paskibraka tahun 2008 silam dan mampir ke IRTI buat latihan, kadang gue suka sempatkan pesen lontong sayur yang lagi-lagi dijajakan sama abang-abang setempat. Biasanya, gue suka sarapan disitu dan makanan berkuah never fails me!

Gile kalo dipikir-pikir banyak juga ye list makanan idaman gue. Istirohat bentar deh ngetiknya.

*ambil kopi sachet* *buka sachetnya* *masukin gelas* *seduh* *ambil gelas lain* *tuang aer putih* *minum aer putihnya* *buang kopinya* *lha terus ngapain diseduh tadi*

PANGSIT BAKMI GM

Bakminya yang makan bokap jadi difoto ini hanya bertugas sebagai pendamping saja
Gue yakin 90% rakyat Indonesia setuju kalau pangsit gorengnya bakmi GM ngga ada tandingannya. Gue masih wondering, apakah rahasia dibalik gorengan pangsit nikmat luar biasa yang memaksa dompet untuk beli seporsi lagi. Apa rahasianya, Mas?!! APAAA?!!!!

KUE TALAM

Talam klasik.
Kue talam, salah satu kudapan ringan khas Indonesia dan gue paling suka kue ini di antara kue-kure yang manis lainnya. Kue talam ada sentuhan rasa asin dari santannya dan manisnya dari yang kuning itu (eeeh itu apa ya?). Kalo urusan kue talam, dibelinya harus di pasar gamau di tempat lain. Karena kue talam buatan nci-nci pasar rasanya kayak pelukan dari belakang. Ngga pernah salah.

BIG BITE 7-ELEVEN

DAT CHEEZE
Gue kira 7-eleven di belahan dunia manapun sama. Ternyata sesampainya di Jepang dan menghampiri 7-eleven, bukannya big bite yang gue dapatkan. Melainkan onigiri dan setumpuk bento...
Tapi setelah 5 tahun menahan keinginan menggigit sosis tebal itu, akhirnya tersampaikan juga saat temen gue membawa gue ke 7-eleven sebelah Grand Indonesia dan gue makan cukup lahap persis kayak orang belon makan setaun :' tapi emang iya sih.. 5 tahun itu.. cukup menyiksah.

SOMAY

"This is wonderful. By eating this, it feels like having sex on the plate." -Graham Elliot
Siapa yang ga ngefans sama somay??? Siapa?? Sini ta' jeruk-purutin matanya!
ga ding becanda. Somay ikan di Jakarta pun menu yang ga akan gue lewatkan. Bumbu kacang somaynya itu emang tetap juara dihati setelah kamu :"


TONGSENG KAMBING

Penampakan Tongseng yang biyutipul

Menjelang hari terakhir di Jakarta, Mamas mengajak kembali ke sebuah jajanan tenda di bilangan Pondok Indah (mungkin agak menjauh dari sana) buat nyobain sate PSK dan sekitarnya. Tapi gue yang lebih ngidam ke tongseng, ternyata direkomendasikan Mamas juga buat makan tongseng di resto yang sama karena emang olahan masakan kambingnya enak banget. Ternyata bener.
Dalam suapan pertama, gue langsung teringat bahwa nikmat Tuhan memang tidak ada tandingannya.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?. - Q.S Ar-Rahman 55:13"


NASI GORENG

Nasi Goreng Mbek!

Ini dia superstar yang menjadi salah satu ikon di Indonesia! Nasi goreng!!!!
Meski nampaknya biasa saja, nasi goreng yang ga neko-neko inilah yang rasanya maknyus banget. Masih dibeli di tempat yang sama, gue memutuskan sepiring berdua sama si Mamas karena udah begah sama Tongseng (ciye sepiring berdua).

SATE PADANG

Mungkin next time gue bisa makan sate padang dengan bumbu yang lebih makcing lagi.


Last but not least, detik-detik terakhir saat nyokap nelponin gue kudu pulang, gue dan Mamas masih penasaran memburu sate padang, yang juga menjadi isu terbesar para mahasiswa yang ke luar negeri sebagai objek kuliner yang paling dikangenin. Meski udah di rekomendasikan tempat yang bagus-bagus dengan jaminan rasa bintang 5, gue dan Mamas memutuskan cari sedapetnya dimana aja boleh yang penting kerasain. Soalnya udah rada malem juga dan emang rejeki Tuhan ga kemana, sempat menemukan sate padang di sebuah pinggiran jalan. Pop-up abang sate padang, you saved my life!!!


Sekian ulasan list makanan yang gue idam-idamkan selama 5 dan 2 tahun belakangan ini. Sebenernya sih masih banyak tapi takutnya yang baca keburu bosen entar huaehauheuae.
Gue makasih banyak dengan pihak-pihak yang mau gue repotin selama di Jakarta dengan nganter-nganter wisata kuliner atau ke emol-emol dan tempat gaul asik (terutama nyokap gue dengan kejutan mendadaknya dalam wisata ke warung-warung tenda terdekat).
Dan sekalian promosi juga, mungkin ada yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan sosok Mamas, silahkan hubungi twitternya.

Nama: Mamas. Umur: katanya 23. Zodiak: Aquarius. Hobi: jual beli sepatu dan bikin kamu penasaran dengan pesona senyumnya. Ciri khas: Raja Gombal yang selalu gagal. Twitternya: @dimasrach

Dijamin, dia siap membawamu kemana saja selama ongkos makan ditanggung sendiri.

Sampai bertemu di postingan selanjutnya!

Bonus foto:

Adek gue dan kucing kesayangannya di rumah yang namanya Imu.



PRICIL NAEK GOJEK. GOJEK LOH YA, GOJEK.

Ah indahnya Ibu Kota.