Thursday 6 October 2016

Puri sudah wisuda!

Halo, semuanya.
Setelah merombak ulang theme blogger ini, akhirnya sudah bisa duduk tenang nulis2 blog.
Dan setelah di bongkar-bongkar, ternyata bisa dikatakan gue nulis cuma setahun sekali ya.. Buktinya postingan terakhir aja nongol pas Oktober tahun lalu! Huaheuaheua.. maafkeun.
Jadi, dimulai saja ya dengan jibunan (?) post tertunda yang ingin dibagikan sama semuanya dari sini. Iyah, anggap saja bayar hutang ngeblog huhu.

Pertama-tama yang ingin disampaikan penulis kepada para pembaca dirumah/diwarnet/dikantor/dimana pun Anda berada adalah:

Pricil akhirnya lulus kuli'ahhhhhh!!!!!

Tebak aku yang mana?
Setelah 4 tahun babakbelur di kancah perkuliahan (dimarahin dosen, curhat sama dosen, ditaksir junior (???) ) akhirnya bisa senyum 5 jari juga pas sukses di wisuda tepat waktu :3
Sedikit mengulang lagi dimana saya kuliah dan jadi sarjana apakah saya, ini dia informasinya:

Nama kampusnya: Kochi University
Jurusan: International Relationship: TOSA Innovative Human Development Program
Bachelor of Arts.

Mayan.

Di Hari yang berbahagia ini pun, di antara lautan orang-orang yang pakai Hakama, gue nongol sendirian pakai kebaya. Kayak lagi Kartini-an hahahah. Terima kasih buat emak yang sudah mau direpotin buat ngebawain kebaya dan selopnya :"
Ohya, perlu diketahui juga, bahwa musim kelulusan di kampus di Jepang ini berbeda seperti yang di Indonesia. Jujur sih, setelah mendengar banyak curhatan temen-temen seangkatan yang 'nampaknya' nyantai banget pas skripsi, gue rada bingung. Soalnya pas lagi musim2nya skripsian, gue berasa kayak dikejer-kejer setan.
Asli, dosen-dosen disini pengen semua mahasiswanya lulus tepat waktu: 4 tahun studi, ga kurang ga lebih. Dan berasa banget 'malu'nya kalau ada yang harus mundur setahun lagi (kayak gitaris gue si Amami..... deuh Koyooo Koyo.) Makannya, selama pembuatan skripsi, dosen-dosen disini ga susah dicari. Bahkan beberapa dosen bisa di line dan langsung atur pertemuan buat konsultasi :)))
Beda sama beberapa temen yang bilang kalo, "Njaaay dosen aing ilang." atau "Yasalam masa dosen gue ke luar kota?? terus gimana skripsi aing???". Disini, ngga pernah denger kata-kata itu. Yang ada, mahasiswanya yang... ilang-ilangan :)))
Bahkan sampe wisuda pun, di absen dan 'wajib' ikut. Beda kali ya sama yang di Indonesia, meski kelar skripsi boleh ikut wisuda kapan aja? Maksudnya gabung sama angkatan lain gitu.
Musim-musim kelulusan di Jepang dibagi dua musim: Bulan Oktober, dan Maret. Biasanya, buat yang cum laude/emang semester pendek, wisudanya biasa Oktober. Yang standar 4 tahun, Maret. Setau gue juga sih, yang Oktober bisa wisuda bareng yang Maret. (hmmm coba dikoreksi, mungkin ada yang seperjuangan juga?).


Pastinya sih, sedih banget pas udah di hari terakhir begini. Bakal pisah dari semuanya dan kembali memulai hidup baru :( Setelah 4 tahun bersama-sama, pengalaman bolos kuliah dan ditaksir junior emang ngga akan terlupakan. Akhirnya tiba pada saat ketakutan yang teramat sangat: dunia kerja. Serem, bo.

Emi, Gue, dan Fumika: si trio edan yang beken sekampus. Beken karena edan, tapi pinter-pinter (?)
Jelas, kelulusan gue di Jepang ini merupakan salah satu gerakan mengharumkan nama Indonesia (woelahhhh). Selain bisa bikin bangga negara, pastinya bikin bangga ortu juga dong. Buktinya, kedua ortu gue langsung terbang dari Indonesia demi melihat anak pertamanya ini diwisuda.

Mamake Bapake di Kochi!

Bedanya sih, di Jepang kebanyakan ga pake toga. Soal baju, ya boleh pake baju apa aja. Pake jas juga boleh, Hakama, Kimono, Kebaya... asal jangan ngga pake baju. Ndak sopan. Acara biasanya dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan kampus. Kemudian sambutan dari kepala kampus dan beberapa tetinggi kampus, sampai pesan-kesan yang diwakili mahasiswa dari sebuah jurusan (sayangnya gue ngga maju sama sekali :( jadi cuma bagian yang duduk manis liatin panggung aja huhuhu). Kita juga ga disuruh maju dan diserahin ijazah satu-satu kayak di Indonesia. Cuma diabsen misal: "Jurusan Pergosipan, mahasiswa yang lulus: 30 orang." dan sebagainya. Ga disebut nama satu-satu. Mungkin pegel ya...
Intinya, setelah 4 tahun berpenampilan bluwek, akhirnya di acara wisuda inilah semua teman-teman bisa berdandan secantek mungkin, dibanjiri hadiah bunga dan segalanya dari junior-junior sebagai ungkapan selamat dan terima kasih.

Sebelah saya namanya Fuma. Bukan merk sepatu. Anak MIPA calon ilmuwan yang kelak mau jadi guru ajah di tempat tinggalnya. Dulu satu part time. Dapet bunga segede gaban dari temen-temennya. Bunga aku kalah :(

Terus, ada perbedaan lagi dalam suasana kelulusan di Jepang. Disini, kadang ngga semua orang tua hadir. Biasanya si anak ikut acara lulus, menghabiskan waktu sama teman-temannya, baru ngumpul sama orang tuanya di rumahnya. Nah, iya, ada after party-nya. Biasanya, after party ini dikelompokan per-jurusan dan di tempat-tempat berbeda.
Gue pun setelah puas poto-poto sama yang lain, pulang sebentar dan kembali re-touch, buat siap gonjreng lagi pas malem (btw iya gue sempet ganti baju soalnya berat banget Kebaya warna peraknya).

After party gue sih, paling cuma ngobrol-ngobrol sama para dekan/dosen-dosen yang selama ini udah support kita. Terakhir, satu-satu semuanya ngasih pesan dan terima kasih.

Para cewek-cewek beraksi!

Pastinya, malam itu merupakan malam terakhir kita bisa komplit banget dan bertatap-muka sekali lagi sebelum semuanya pindah rumah buat memasuki dunia kerja.
Pengen kuliah lagi rasanyaaaa..

Terima kasih atas 4 tahun yang menyenangkan :)

0 comments:

Post a Comment